Saya sendiri percaya bahwa orang yang suka membaca pasti dia bisa menulis. Akan tetapi, mengapa ada banyak orang yang mengaku tidak bisa membuat sebuah tulisan? Padahal dengan adanya sosial media yang menjamur seperti sekarang ini, kemampuan seseorang dalam makin terasah.
Lihat saja status teman-teman kita di Facebook, bukankah itu merupakan sebuah tulisan? Bahkan tak jarang, ada banyak orang yang memberikan komentar yang panjang lebar. Pun juga kicauan-kicauan di Twitter, jelas itu membutuhkan kemampuan menulis. Bahkan ada yang berpendapat, Twitter itu semacam blog bentuk mini. Nah, kalau menulis di sosial media bisa, mengapa tidak mencoba menulis sebuah artikel?
“Ah, aku kan bisanya cuma nulis curhatan doang”, banyak yang berpendapat seperti ini. Saya pun awalnya demikian. Bahkan, untuk menulis curhatan pun hasilnya berantakan. Tapi saya tak peduli, karena tulisan saya hanya saya sendiri yang membaca. Namun, saya tetap menulis dan menulis. Seiring berjalannya waktu, saya merasa menulis itu memberikan kepuasan batin tersendiri. Dan akhirnya timbul keinginan agar tulisan saya dibaca oleh orang lain.
Teman-teman yang punya hobi menulis pasti punya keinginan seperti itu juga. Akan tetapi, menulis untuk dibaca orang lain, tentu tidak sama dengan ketika kita menulis untuk diri kita sendiri. Apa yang kita tulis pasti kita pahami, tetapi belum tentu juga dipahami oleh orang lain. Apa yang menarik bagi diri kita, belum tentu menarik untuk orang lain. Untuk itulah kita perlu ilmu. Maka, ketika pihak kantor memberikan tugas kepada saya untuk mengikuti sebuah workshop jurnalistik, saya langsung menyanggupi.
“Menulislah yang isinya mudah dipahami dan mudah dibaca orang lain”, kata Irwan Ariefianto, Redaktur Pelaksana Republika Online, selaku pembicara pada acara workshop jurnalistik hari Jumat (19/6) kemarin. Dalam pembahasan tentang Tulisan Populer, beliau menambahkan bahwa tema itu nomor dua, yang penting adalah tulisan kita mampu menarik orang untuk membaca. Hal itu dapat kita lakukan jika kita tahu seperti apa karakteristik pembaca zaman sekarang ini. Berikut di antaranya:
- Membaca sambil lalu dan cepat. Kita tahu, makin banyaknya kesibukan manusia-manusia masa kini, membuat mereka tidak punya banyak waktu untuk membaca. Karenanya mereka cenderung membaca secara sambil lalu dan cepat.
- Tidak memusatkan pikiran saat membaca. Terkadang membaca dilakukan sambil melakukan hal lain, sehingga mereka tidak memusatkan pikiran. Misalnya pada saat bekerja, sambil membuka situs berita online.
- Selektif, tidak semua dibaca. Mereka hanya membaca yang menarik minatnya. Seperti ketika membaca surat kabar, sangat jarang ada yang membaca seluruh halamannya. Contohnya saya sendiri biasanya hanya membaca bagian traveling, kuliner, atau fashion saja. Mungkin beberapa orang hanya membaca bagian politik misalnya, atau mungkin bagian iklannya saja.
- Pembaca artikel opini sedikit. Pembaca sekarang kebanyakan lebih mementingkan fakta, dibandingkan opini semata.
- Tulisan harus mudah ‘dibaca’. Walaupun temanya menarik, tetapi ketika dibaca tidak ‘enak’, maka orang akan enggan meneruskan membaca.
Nah, setelah kita tahu karakteristik pembaca pada umumnya, untuk menghasilkan sebuah tulisan populer, kita perlu tahu juga apa saja yang menarik untuk ditulis. Berikut rangkumannya:
- Peristiwa penting dan aktual. Yakni suatu peristiwa yang punya arti penting bagi masyarakat, misalnya berita tentang bencana gempa bumi atau banjir.
- Sesuatu yang unik, khas, atau tidak biasa.
- Kedekatan. Yaitu sesuatu yang terjadi di sekitar kita, misalnya peristiwa kecelakaan di jalan tol yang sering kita lalui.
- Orang terkenal. Siapapun pasti tertarik untuk membaca ketika kita menulis tentang Fatin atau Arya Wiguna, yang sedang naik daun akhir-akhir ini.
- Human interest. Apapun soal kisah kehidupan pasti menarik untuk ditulis.
- Konflik. Apalagi kalau konfliknya dilakukan oleh orang terkenal seperti Dewi Perssik dan Julia Perez. Inilah yang membuat tabloid-tabloid gosip memiliki banyak pembaca.
Itulah beberapa poin penting tentang karakteristik pembaca dan apa saja yang menarik untuk ditulis. Berikutnya saya akan membagikan tentang kiat memilih tema tulisan, bahasa jurnalistik, cara menyiapkan tulisan, teknik menulis, dan membuat judul. Untuk pembahasan yang lain tunggu di postingan berikutnya. Kali ini, cukup ini dulu yang saya posting. Semoga bermanfaat!
Selamat bekerja dan tetap berkarya!