Oke. Saya sengaja memotong gambar dari sebuah poster film (tepatnya, poster film “The Social Network”, film favorit saya tiga tahun belakangan) untuk zoom-in ke tulisan kecil-kecil yang sering kita abaikan padahal sifatnya begitu penting: kru film.
Memahami peran para anggota kru film berarti memahami proses pembuatan film itu sendiri. Sejak saya memulai blog tematik milik saya, saya menyadari bahwa memahami peran-peran kru membantu saya mengapresiasi suatu film. Berkat pemahaman tersebut, jika saya merasa sebuah film terasa bagus sekali di satu sisi, saya tahu siapa tepatnya yang harus saya apresiasi. Sebaliknya, jika saya merasa ada cacat di film tersebut, saya tahu siapa tepatnya yang bertanggung jawab atas cacat tersebut.
Saya akan berbagi sedikit pengetahuan kepada Anda. Jika umumnya selama ini Anda menyukai film hanya atas ceritanya, saya berharap setelah membaca ini Anda mampu melihat film sebagai suatu kerja seni massal yang punya aspek-aspek lebih dalam dari hanya sekadar cerita.
Saya berpatokan pada cuplikan gambar di atas.
COLUMBIA PICTURES presents in association with RELATIVITY MEDIA
Apa itu Columbia Pictures dan Relativity Media? Columbia Pictures adalah perusahaan distributor film. Gampangnya, merekalah yang memasarkan film yang hak tayangnya mereka beli. Distributor film menentukan apakah film tersebut akan ditayangkan di bioskop, langsung dijual dalam keping DVD, atau diedarkan ke ajang penghargaan dan festival-festival. Nama-nama seperti Warner Bros, Metro-Goldwyn-Mayer (MGM), dan 20th Century Fox adalah juga distributor film.
Sementara, Relativity Media adalah studio film. Studio film, dulu, adalah perusahaan yang memproduksi sebuah film. Mereka lah yang menyediakan tempat, fasilitas, serta peralatan untuk membuat sebuah film. Tetapi, seiring berkembangnya industri film, tak jarang studio film juga ikut mendanai dan mendistribusi sebuah film—layaknya produser atau distributor film.
a SCOTT RUDIN / MICHAEL DE LUCA / TRIGGER STREET production
Nama-nama di atas adalah produser dan produser eksekutif dari film “The Social Network”. Apa peran produser dan produser eksekutif? Saya akan jelaskan di bagian berikutnya.
JESSE EISENBERG, ANDREW GARFIELD, JUSTIN TIMBERLAKE, ARMIE HAMMER, MAX MINGHELLA
Mereka ini adalah aktor dan aktris utama dalam film “The Social Network”. Beberapa film bisa mencantumkan lebih dari lima nama aktor/aktris mereka di poster film, seperti poster film “The Dark Knight Rises” yang menampilkan hingga delapan nama. Ada juga yang menampilkan hanya satu, seperti poster film “Moneyball”. Semuanya tergantung dari seberapa menjual nama para aktor dalam suatu film.
music by TRENT REZNOR & ATTICUS ROSS
Jelas, Trent Reznor dan Atticus Ross ini membuat musik (disebut juga komposer). Anda harus mengetahui bahwa pembuat musik film dan penyanyi lagu soundtrack itu bisa jadi berbeda. Umumnya, musik yang dibuat komposer adalah musik latar (atau score), sementara soundtrack umumnya dibuat atas keinginan atau ‘pesanan’ produser atau sutradara kepada penulis lagu atau penyanyi, walaupun bisa jadi komposer juga diminta memproduksi soundtrack. Membedakan score dan soundtrack? Hmm, umumnya sih score itu instrumental, sementara soundtrack lebih sering berbentuk lagu berlirik. Lagu “Skyfall”-nya Adele, nah itu soundtrack.
costume designer JACQUELINE WEST
Oke, jelas bahwa costume designer (desainer kostum) ini mendesain kostum para pemeran dalam film. Jangan salah, yang butuh desainer kostum bukan hanya film-film yang kostumnya epik macam “The Lord of The Rings” atau “Harry Potter”. Kostum menunjukkan karakter dari suatu tokoh dalam cerita film, bahkan kostum juga menjadi sarana untuk menunjukkan latar waktu, tempat, atau suasana penceritaan. Oleh karena itu, peran desainer kostum dalam sebuah film cukup krusial.
editorsANGUS WALL a.c.e., KIRK BAXTER
Editor adalah, tentu saja, juru sunting. Potong, tempel, perbaiki; itulah pekerjaan editor. Editor umumnya mulai bekerja setelah fase pengambilan gambar selesai (atau fase paskaproduksi/post-production). Setelah sutradara mengumpulkan shot sebanyak-banyaknya, editor memilah shot-shot tersebut dan menyusunnya sesuai urutan adegan dalam skrip. Editor juga memperbaiki tampilan dari sebuah adegan, misalnya pencahayaan atau pewarnaannya. Umumnya pekerjaannya dibantu langsung oleh sutradara.
production designer DONALD GRAHAM BURT
Production designer (atau kerap disebut creative director) bertugas membangun latar seperti tuntutan skrip. Misalkan sedang diproduksi film tentang proklamasi Indonesia tahun 1945. Production designer bertugas membangun set agar mirip dengan situasi Indonesia pada tahun 1945, hingga menyiapkan properti seperti mobil klasik kendaraan pejabat jaman dulu.
director of photography JEFF CRONENWETH
Kadang disebut juga cinematographer, director of photography (atau disingkat DoP) bertugas mengambil sudut pandang kamera atas suatu adegan. DoP menentukan apakah suatu adegan sebaiknya diambil dari jauh atau close-up, disinari dengan intensitas lighting tertentu, atau direkam dengan pergerakan kamera tertentu. DoP memberi masukan kepada sutradara tentang hal-hal tersebut agar suatu adegan bisa menunjukkan maknanya secara maksimal.
executive producer KEVIN SPACEY
Nah, executexecutive producer (produser eksekutif)ive producer (produser eksekutif) pada dasarnya adalah mereka yang mendanai suatu film. Produser eksekutif bisa berbentuk perseorangan, bisa juga berbentuk badan (umumnya firma). Menyambung bagian sebelumnya, dalam hal ini Kevin Spacey melalui firmanya Trigger Street mendanai pembuatan film “The Social Network”.
based on the book “the accidental billionaires” by BEN MEZRICH, screenplay by AARON SORKIN
Ada film yang diadaptasi dari buku, pertunjukan teater, tulisan yang pernah dipublikasi, atau bahkan film lain (naskah adaptasi/adapted screenplay), ada juga film yang ceritanya orisinil (naskah asli/original screenplay). Dalam hal ini, Aaron Sorkin menulis skrip untuk “The Social Network” berdasarkan buku yang ditulis Ben Mezrich. Karena semua aktivitas produksi dan pascaproduksi dilandaskan pada skrip, skrip umumnya dikerjakan sebelum proses syuting dimulai (atau saat fase praproduksi/pre-production).
produced by SCOTT RUDIN, DANA BRUNETTI, MICHAEL DE LUCA, CEAN CHAFFIN
Sementara tugas produser eksekutif terbatas sebagai pemberi dana, produser memiliki cakupan tugas yang lebih luas. Asal-muasal munculnya ide pembuatan film datangnya dari produser. Merekalah yang menentukan apa topik film yang ingin diproduksi, siapa yang menangani filmnya (siapa sutradaranya, siapa penulis naskahnya, siapa pemerannya), siapa target penonton filmnya, siapa yang mendanai pembuatan filmnya, distributor mana yang mau membeli hak tayangnya, dan seterusnya. Merekalah bos utama dalam suatu produksi film. Ada produser yang lebih condong ke sisi bisnis (mereka melepaskan tanggung jawab atas proses kreatif film kepada sutradara), ada juga produser yang rutin campur-tangan mengurusi segala aspek produksi film hingga ke sisi kreatifnya. Karena besarnya kontribusi produser dalam suatu produksi film, piala atas film-film yang menang sebagai Film Terbaik atau Best Picture dalam ajang-ajang penghargaan film biasanya diberikan kepada produser, bukan sutradara.
directed by DAVID FINCHER
Terakhir, director (sutradara). Bisa dikatakan sutradara adalah mandornya, sementara produser adalah bosnya. Sutradara lah yang mengurus segala aspek kreatif dari suatu produksi film. Sementara sutradara bertanggung jawab kepada produser, kru lain yang tersebut di atas (kecuali produser eksekutif) bertanggung jawab kepada sutradara. Sutradara lah yang mengarahkan para aktor/aktris tentang bagaimana mereka memerankan karakter mereka. Sutradara lah yang merumuskan bagaimana skrip divisualisasikan dalam bentuk gambar bergerak. Namun, bukan berarti skrip sudah saklek menjadi pedoman kerja sutradara, karena jika dipandang perlu, sutradara bisa meminta penulis naskah untuk menulis-ulang (re-write) skrip agar sesuai dengan bayangan sutradara.
Saya tidak sadar saya sudah menulis terlalu panjang. Yang saya tulis di atas bisa jadi hanya kesoktahuan saya saja (haha), tetapi percayalah bahwa yang tertulis di atas sangat amat sederhana dibandingkan rumitnya produksi suatu film sungguhan. Seru? Pasti. Mudah-mudahan bermanfaat bagi Anda!