Sekarang, kamu sedang berada di meja makan bersama keluargamu. Jarimu asyik mengetik layar sentuh handphone-mu. Sampai kamu tidak mendengarkan kelanjutan cerita adikmu yang baru saja memenangkan kejuaraan basket di sekolahnya. Kamu buka Whatsapp, grup Reuni SD Matahari Indah. “Weekend ini ketemuan yuk! It’s been long time, Guys.”
Jumat malam, kamu berada di restoran sushi terkenal di Pusaka Indah Mall. Teman-teman SD yang sudah sejak tahun 2007 tak pernah kamu temui, kini sudah banyak berubah. Kalian berbincang sebentar, foto selfie dengan wajah berbahagia. Kamu sentuh layar handphone-mu, masuk Path: “My elementary school friends. Have fun tonight.” Keenam temanmu pun melakukan hal yang sama. Mengetik tuts handphone-nya masing-masing.
Sabtu siang, kamu akhirnya mengiyakan ajakan teman SMP-mu untuk nongkrong di Starbust Coffee. Secangkir kopi sudah habis. Setengah jam berbincang, kamu sudah kehabisan kata-kata. “Foto-foto dulu yuk!” Kamu pun mengeluarkan tongkat narsis yang selalu ada di tasmu. “Jangan lupa upload Facebook yah,” ujar temanmu, “gue di-tag yah!” Kamu pun menunduk melihat layar handphone-mu. Kamu sentuh Menu, Social Media, lalu Facebook. “Udah gue upload guys.” Kembali, teman-temanmu pun ikut melihat layar handphone-nya masing-masing.
Minggu depannya, kamu kembali mengusulkan untuk mengadakan gathering SMA Cahaya Hati. Teman-teman SMA-mu datang dengan gaya yang sudah jauh berbeda. Perbincangan seputar kantor, ‘kemana aja lo’, ‘laki lo mana’ pun usai. Dua-tiga orang mulai sibuk selfie, yang lain mulai asik dengan layar kecil di depan mereka. Kamu tak mau kalah, langsung membuka akun Instagrammu, “Crazy night with my bitches! High school never ends!”
Sesampainya di rumah, kamu tak lupa mengupdate Twitter-mu. Agar orang-orang tahu. Agar semuanya tahu: kamu baru saja menghabiskan quality time bersama teman-temanmu. Itukah waktu berkualitas yang kamu maksud? Meeting people in real life but still attached with you phone? Social media? You took selfie with your friends so people will know that you have ‘fun’? Less talk, less conversation? More photos, more updates for my socmed account?
***
Post scriptum: tulisan ini dibuat setelah beberapa waktu lalu, penulis menonton video “Smart Phone, Dumb People.” People tend to look down to see their phone that they forget to look up, to the people in front of them, to have a ‘real’ conversation, to see the beauty of the environment.